Harga Bitcoin Lengser di Bawah USD 20 Ribu, Aset Kripto Ikut Melempem

Harga Bitcoin melemah di bawah level US$20.000 untuk pertama kali dalam 2 bulan terakhir di tengah pernyataan hawkish The Fed terkait pelonggaran kebijakan moneter.

Mengutip data Bloomberg, Minggu 28 Agustus 2022, harga Bitcoin (BTC) sempat melemah hingga 4 persen ke level US$19.833.

Level harga Bitcoin di bawah US$20.000 merupakan pertama kalinya sejak 14 Juli 2022 dan memperpanjang pelemahannya tahun ini hingga 57 persen.

Saat Bitcoin meluncur turun, harga aset kripto lainnya juga tercatat melemah.

Tercatat harga Ether anjlok 6,4 persen ke posisi US$1.456, sedangkan Solana dan Avalanche menurun masing – masing sebesar 6,4 persen dan 7,2 persen.

Melemahnya harga Bitcoin disebut karena dipicu oleh komentar Gubernur The Fed Jerome Powell terkait pelonggaran kebijakan moneter yang terlalu dini.

Head of Research Valkyrie Investments Josh Olszewicz menuturkan, komentar The Fed tersebut menimbulkan sentimen negatif pada pasar kripto.

“Pengakuan Powell bahwa akan ada pelemahan sebelum adanya pemulihan terdengar cukup hawkish,” jelasnya dikutip dari Bloomberg, Minggu 28 Agustus 2022.

Meski harga aset kripto utama tengah anjlok termasuk Bitcoin, sejumlah analis meyakini level harga saat ini memunculkan peluang beli bagi investor.

Laporan dari CryptoQuant menyebutkan, Onchain metrics mengindikasikan harga saat ini di zona akumulasi yang merupakan level bottom di pasar kripto.

Sementara itu, analis Fundstrat Mark Newton dalam risetnya mengatakan, tren koreksi ini akan berimbas negatif dalam jangka pendek.

Namun, level harga saat ini akan sesuai dengan kesempatan beli bagi para investor pada awal September.

“Hal tersebut seiring dengan siklus kripto yang akan bullish dan mencatatkan harga lebih tinggi hingga memasuki periode November 2022,” jelas Newton.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *