Jakarta -Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar konser musik klasik dengan menggandeng musisi dari Jerman yakni Jongky Goei, Zihao Zou dan Francisco Jose Perez Perello.
Konser piano untuk amal ini dilaksanakan di ruang Auditorium FK-KMK UGM pada hari Kamis malam, 25 Agustus 2022.
Konser amal ini mulai rutin dilaksanakan sejak tahun 2018 lalu, namun sempat terhenti dua tahun karena pandemi.
Jongky merupakan salah satu musisi yang selalu tampil dalam konser piano musik klasik tersebut.
Jongky merupakan musisi Jerman kelahiran Malang, Jawa Timur.
Meski sudah menetap di Jerman, ia sering bolak balik menggelar konser amal di Indonesia sejak tahun 1990-an sebagai bentuk rasa kecintaannya pada tanah kelahiran.
“Belum lama ini kita menggelar konser amal di Jakarta untuk anak berkebutuhan khusus yang tinggal di Toraja,” ujarnya dilansir dari laman resmi UGM pada Jumat, 26 Agustus 2022.
Bukan hanya di Indonesia, kata Jongky, ia juga menggelar konser amal di Jerman, Jepang, Afrika Selatan hingga Amerika Serikat.
“Tergantung dari siapa yang mengundang,” katanya.
Yang berbeda pada konser kali ini, Jongky berkolaborasi dengan musisi cilik, Zihao Zou, pianis asal Spanyol yang masih berumur 8 tahun.
Pada babak pertama, Zou dan Jongky rencananya akan menampilkan beberapa karya dari komposer ternama seperti Reinhold Gliere, Berkowitch, I.
Albeniz, Frederic Francois Chopin.
Sementara Fransisco akan memainkan karya dari Schubert, I.
Albeniz dan E.
Granados.
Pelaksana tugas Dekan FKKMK Yodi Mahendradhata mengatakan konser musik klasik di FK-KMK UGM rutin dilaksanakan sejak era tahun 80-an.
Namun, kegiatan konser musik untuk kegiatan kemanusiaan mulai dilakukan sejak 1018 lalu dengan menggandeng Yayasan Kanker Indonesia cabang DIY.
Rencananya hasil dari sumbangan dari konser tersebut akan disalurkan sepenuhnya pada pasien kanker.
“Kita ingin musik tidak hanya untuk menghibur, tapi juga wahana untuk penggalangan dana,” katanya.
Ketua penyelenggara konser amal Adi Utarini mengatakan ide pergelaran konser musik untuk kemanusiaan bagi pasien kanker terinspirasi dari kisah hidupnya yang memiliki suami yang didiagnosis mengidap kanker leukimia sejak 2004.
“Suami saya Prof Iwan penderita leukimia terdiagnosis sejak 2004.
Sangat baik perkembangan sampai terkena Covid-19 pada 2020.
Sebelumnya ia banyak beraktivitas untuk peduli pada penderita leukimia.
Saya kira konser ini menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk kegiatan kemanusiaan,” paparnya.
Toety Lukman sebagai Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang DIY menyampaikan apresiasi pada FK-KMK yang telah membantu pasien kanker yang di tampung di rumah singgah milik YKI DIY melalui konser amal tersebut.
“Visi kami ingin memberikan dukungan pada yang membutuhkan dan memberikan semangat pada pasien untuk selalu terus berusaha mendapatkan pengobatan sebaik baiknya,” katanya.