PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. sudah mematangkan pembangunan 3-4 marina untuk bersandarnya 470 kapal mulai dari kapal laut skala kecil hingga kapal pesiar dengan skala besar.
Investor mencanegara pun sudah dibidik untuk membiayai proyek senilai Rp 2,5 triliun itu.
Komisaris Utama Ancol Thomas Trikasih Lembong mengatakan saat ini tim manajemen sudah melibatkan konsultan marina asal London, Inggris, untuk membangun marina bertaraf internasional itu di Ancol.
Konsultan ini adalah yang membangun marina di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
“Dalam riset yang kita kompilasi itu yang menjadi inspirasi banyak marina di Eropa jadi kayak Montenegro, Barcelona, Italy juga ada di Pulau Sardinia,” kata Thomas Lembong saat wawancara dengan Tempo, Jumat, 13 Agustus 2022.
Selain konsultan, manajemen Ancol kata Lembong juga sudah menjalin pembicaraan yang jauh dengan investor-investor dari luar negeri, diantaranya Australia.
Investor Australia sudah lama menjalin pembicaraan sejak Lembong menjadi menteri perdagangan.
“Ini awalnya dari perjanjian perdagangan kita dengan Australia, dan ini sudah buah sebuah upaya yang sudah berjalan beberapa tahun dialog antara berbagai pelaku di Indonesia dengan ekosistem marina dan kapal layar di Australia,” ujarnya.
Beberapa investor dari kawasan Timur Tengah juga menjadi target.
Lembong berujar, banyak investor-investor yang sudah berpengalaman di kawasan rekreasi berbasis marina membangun marina di kawasan itu, misalnya di Jeddah, Arab Saudi, lalu Dubai dan Abu Dhabi di Uni Emirat Arab, serta Doha, Qatar.
“Semuanya bangun marina dan kalau dilihat Amerika dari Boston, New York, Miami, semuanya punya marina dan itu ada subsektor pengelola dana dana investasi yang memang punya spesialisasi mendanai dan berinvestasi di kawasan rekreasi berbasis marina,” ucap Thomas.